Jumat, 28 Februari 2014

TABEL PANDUAN DALAM MENENTUKAN KEKENCANGAN BAUT MENGGUNAKAN KUNCI MOMEN

TABEL EQIVALENSI TORSI BAUT MENGGUNAKAN KUNCI MOMEN


Bangunan konstruksi baja seringkali dipersyaratkan untuk mengencangkan baut dengan kekencangan tertentu sesuai mutu baut yang digunakan. Hal ini untuk mendapatkan tingkat kekencangan yang merata pada setiap baut sebagai alat sambung profil baja. Adapun alat yang digunakan dikenal dengan nama "Kunci momen" atau "Wrench Torque".



Aplikasi lainnya untuk memberikan kekencangan yang merata pada sambungan flange joint, efek yang ditimbulkan bila kekencangan baut tidak merata akan beresiko pada flange retak/patah.



Kunci momen digunakan sebagai step akhir setelah pengencangan baut menggunakan kunci pas/ring.  Proses pengencangan baut secara bertahap (tidak langsung "full") untuk menghindari efek profil mengalami "baling"/kepuntir/pecah (khusus cast iron/pvc).





Berikut ditampilkan tabel eqivalensi torsi baut yang bersumber dari " THE BOLT SUPPLY HOUSE LTD, George P.Burnham".



Kamis, 27 Februari 2014

PENYIMPANGAN ASUMSI DALAM STRUKTUR RANGKA BATANG

PENGERTIAN

Rangka Batang (Truss) :
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang stabil.


Dalam analisis sebuah struktur rangka batang digunakan anggapan-anggapan sbb:
  1. Batang-batang (members) saling terhubung pada titik buhul (joint) melalui plat buhul (gusset plate) dengan hubungan sendi (pin jointed).
  2. Sumbu-sumbu batang bertemu di satu titik dalam joint tersebut.
  3. Beban-beban yang bekerja dan reaksi-reaksi tumpuan berupa gaya-gaya terpusat yang bekerja pada titik-titik buhul (joint).

IDEALISASI DAN ASUMSI

Sumbu-sumbu bertemu di satu titik:


Konsekuensi dari digunakannya anggapan-anggapan tersebut adalah:
  1. Pada batang-batang hanya terjadi gaya tarik atau desak aksial sentris,
  2. Tidak terjadi gaya geser dan moment.
PENYIMPANGAN DALAM DUNIA NYATA




Dalam praktek pembuatan struktur rangka batang, batang-batang tidak di sambung dengan hubungan sendi, melainkan dalam hal struktur baja dihubungkan dengan sambungan baut, paku keling atau pengelasan ujung-ujung batang tersebut pada plat buhul (gusset plate). Seperti ditunjukkan di halaman sebelumnya, seringkali juga digunakan batang-batang yang menerus. Akibatnya hubungan pada joints suatu rangka batang bersifat semi-rigid ataupun rigid, sehingga dapat menahan momen. Hal ini tentu berbeda dengan anggapan dalam hitungan, yang menggunakan hubungan joint yang berupa sendi tanpa gesekkan (frictionless pinned joint). Seringkali beban juga tidak bekerja tepat pada titik buhul, misalnya letak gording dari struktur atap yang tidak tepat di atas titik buhul rangka kuda-kudanya, sehingga selain gaya aksial pada batang timbul gaya geser dan momen. 

Meskipun kasus-kasus demikian ini hampir tidak dapat diselesaikan dengan hitungan manual, namun saat ini dengan bantuan computer software hal itu dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.

Asumsi/anggapan-anggapan yang digunakan dalam hitungan rangka batang menjadikan struktur ini sederhana dan memungkinkan suatu penyelesaian secara manual.

Dibandingkan dengan struktur masif (balok penampang penuh), penggunaan struktur rangka batang memberikan keuntungan-keuntungan sbb:
  1. Elemen/batang-batang yang diperlukan dapat disesuaikan (jenis bahannya maupun besar penampangnya) dengan sifat dan besar gaya yang harus di dukung.
  2. Pada umumnya diperoleh struktur yang lebih ringan, lebih kuat dan lebih kaku.
Namun demikian struktur rangka biasanya memerlukan ruang yang lebih besar dan proses pembuatannya lebih mahal.

Dikutip dari materi Bpk. Dr.Ir. Ing Djoko Sulistyo, Dosen JTSL UGM






Sabtu, 22 Februari 2014

BUKU TEKNIK SIPIL


Buku "TEKNIK SIPIL" ini belumlah pantas disebut suatu handbook, tetapi merupakan kumpulan rumus-rumus, tabel-tabel dan grafik-grafik praktis yang banyak diperlukan di dalam bidang Teknik Sipil.

download versi pdf


Jumat, 21 Februari 2014

PRINSIP-PRINSIP PONDASI BATU KALI


  1.   Tapak pondasi sebagian berada di tanah keras dan sebagian ditanah lunak → TIDAK BAIK




2.       Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang denah bangunan


3Pondasi dibuat menerus pada KEDALAMAN YANG SAMA, pondasi bertangga seperti ditunjukkan oleh gambar dibawah, TIDAK DIPERKENANKAN



Disadur dari :











PENULANGAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL

PRINSIP PENULANGAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL TAHAN GEMPA

A. DETAI PENULANGAN SLOOF, DINDING DAN KE PONDASI



KETERANGAN

  • Tulangan kolom harus ditanam ke dalam pondasi pasangan batu kali sedalam min 40 cm dengan ujung membentuk kait.
  • Sloof juga harus diangkur ke dalam pondasi dengan tulangan minimal dia 10 mm setiap jarak 60 cm.


B. DETAI HUBUNGAN BALOK DAN KOLOM














C.BELAJAR DARI KESALAHAN PENULANGAN












KETERANGAN

  • Gunung-gunung roboh karena tanpa perkuatan rangka beton.











KETERANGAN

  • Tulangan kolom terlalu mepet ke dinding bata.  Tulangan tidak mempunyai selimut beton yang cukup, akan cepat berkarat.












KETERANGAN

  • Angkur dinding tidak cukup masuk ke kolom.















KETERANGAN

  • Kesalahan pembengkokkan tulangan.



















KETERANGAN

  • Letak Tulangan tidak sentris.












KETERANGAN
  • Pasangan bata diatas rangka gunung-gunung → rawan jatuh
  • (tidak diperlukan karena sudah tertutup plafond)




Disadur dari :
Materi  Bpk. Dr. Ing Joko S, JTS UGM

Gbr ilustrasi: ceded UII.
Foto: Bpk. Dr. Ing Joko S.